Tuesday, May 28, 2019

SPEAK YOURSELF


Bulan September 2018 Majelis Umum PBB mengadakan pertemuan ke-73. Salah satu tamu yang hadir dalam pertemuan adalah boygroup asal Korea Selatan yaitu BTS. Dalam pertemuan ini BTS membacakan pidato untuk program "Youth 2030 - The UN Youth Strategy". Program ini merupakan bagian dari "Generation Unlimited" yang merupakan salah satu program UNICEF (United Nation Children's Fund). Program ini adalah kerja sama global yang berfokus untuk meningkatkan kesempatan bagi anak - anak muda usia 10 - 24 tahun. Setelah sebelumnya BTS bekerja sama dengan UNICEF dalam kampanye "Love Myself" pada November 2017 dengan keyakinan bahwa 'cinta yang sebenarnya diawali dengan mencintai diri sendiri'.
Pidato ini dibacakan oleh sang leader, yaitu RM. Dalam pidato tersebut RM bercerita tentang masa kecilnya, mimpi - mimpinya, bahkan saat dimana dia merasa kehilangan dirinya karena menutup suara dalam dirinya dan membiarkan orang lain bersuara. Well, saya rasa setiap orang akan pernah ada di fase kehilangan jati diri, karena saya pun juga merasakan fase tersebut. Ketika saya menjadi seseorang yang ikut kata orang, tidak punya pendirian, dan menjadi 'orang lain' agar bisa diterima oleh lingkungan sekitar. Dari pidato RM tersebut membuat saya sadar bahwa siapapun saya, suara saya tidak seharusnya dibungkam, saya harus menemukan diri saya yang sesungguhnya dengan suara saya. I'm trying my best to become who the real me. Ya memang terkadang ketika mencoba untuk menjadi versi terbaik dari diri saya masih ada aja omongan nyinyir, tapi kalau saya terus - terusan berpihak kepada netizen, kapan saya berkembang, toh setiap orang pernah melakukan kesalahan. Menurut saya juga, manusia memang hidup di banyak sisi, tergantung dengan peran apa yang dia lakukan di masyarakat. Saya pun juga demikian, menjalani kehidupan dengan banyak peran, sebagai anak, mahasiswa, karyawan, adik, warga masyarakat, dan lain - lain. Tapi jangan sampai peran yang saya jalani menghilangkan jati diri saya dan membungkam saya untuk menemukan suara saya. Sesuai pesan RM pada pidato tersebut "Find your name, find yourself by speak yourself. What is your name? Speak yourself". Well, saya sedang berproses menemukan 'diri saya' dan 'nama saya', apapun yang terjadi ke depannya saya harus mendengarkan suara saya sendiri. I'll find my name and my voice.

Sunday, May 19, 2019

Unity in Love


Di awal masa Adven 2018, saya, Rafika, Risza, Chandra, Lioni, dan Sekar melakukan bakti sosial di Griya Bahtera Kasih. Bakti sosial ini merupakan perwujudan nyata kasih Tuhan yang tiada berkesudahan melalui orang - orang sekitar. Griya Bahtera Kasih dihuni oleh sekitar 50 anak dari TK-SMA. Teman - teman baru kami merupakan cerminan untuk kami. Cerminan untuk mau lebih mengucap syukur dengan apa yang dimiliki. Kegiatan yang kami lakukan tidak hanya sebatas memberikan sedikit yang kami punya. Kami berkumpul dalam cinta kasih Kristus. KasihNya yang mengalir tiada henti hadir di tengah - tengah kami. Bagi teman - teman Bahtera Kasih, kehadiran saya dan teman - teman merupakan sebuah kado Natal yang dikirim Santa lebih awal, memang saya dan teman - teman tidak membawa hadiah sebanyak yang Santa punya, tapi yang kami bawa adalah kasih dan sukacita untuk mereka. Kasih dan sukacita sebagai keluarga, saudara, dan teman.
Tuhan, terimakasih untuk kesempatan indah yang sudah diberikan. Terimakasih pula untuk kasihMu yang tiada henti mengalir di tengah - tengah kami. KiraNya dengan kasihMu yang tiada berkesudahan, kami semakin mampu untuk menjadi satu saudara dimanapun kami berada.

We're So Blessed!


Di awal bulan Oktober 2018, kami mahasiswa prodi Farmasi mendapatkan tugas untuk bertugas koor pada Ibadat Jumat Pertama di Kapel. Ibadat ini rutin dilakukan pada hari Jumat di minggu pertama setiap bulan dengan petugas yang berbeda - beda setiap bulannya. Persiapan yang kami lakukan cukup singkat. Latihan yang dilakukan hanya sekitar 4 atau 5 kali. Puji Tuhan walaupun latihan kami sangat singkat, kami bisa mempersembahkan yang terbaik untukNya, dan kami penuh dengan berkat karena masih dapat memuji dan memuliakan namaNya. Dari hal ini aku belajar banyak hal, usaha, niat dan doa selalu berjalan beriringan. Apa yang kita usahakan yang diiringi dengan niat baik dan doa yang selalu dipanjatkan, suatu hari akan membuahkan hasil yang menyenangkan.

Dear Lord, I give my heart to You.

Lari Berwarna



5000 METER PENUH WARNA

Dalam rangka pembukaan tahun ajaran baru Polteka Mangunwijaya, para dosen dan mahasiswa mengikuti kegiatan Colour Run. Kegiatan ini tidak hanya dimeriahkan oleh dosen dan mahasiswa Polteka saja akan tetapi juga mengajak masyarakat umum untuk merasakan sukacita penuh warna.
Rute lari dimulai dari Kampus Analis Kesehatan yang terletak di Jalan Mayjend Sutoyo No.69 kemudian menuju Jalan Gajah Mada dan berakhir di Jalan Mayjend Sutoyo No.69.
Dari kegiatan ini, mahasiswa diajak untuk berbaur antara satu dengan yang lain, mengakrabkan diri dengan teman - teman beda prodi. Banyak kegembiraan yang didapatkan dari kegiatan ini. Memang benar 5000 meter penuh warna dan sukacita.

Anak Farmasi Belajar Corel, Why Not


Jadi begini, kemasan di atas adalah karyaku. Iya, bener bikinnya pake Corel. Kenapa sih harus belajar Corel, kan anak farmasi? Ya biar bisa berkreasi dalam membuat kemasan, siapa tahu nanti bisa usaha sendiri, terus bikin brand dan kemasan sendiri. Ya berjaga - jaga untuk masa depan kan tidak ada salahnya. To be honest, aku sudah tahu Corel dari jaman SMP, karena ini faktor keluarga sih kebetulan kakak juga pengguna Corel, jadi dulu sempat iseng - iseng edit foto pake Corel. Lalu lama ga main Corel, pas kuliah mulai belajar lagi. Menyenangkan memang bisa menekuni dua hal sekaligus. Untuk saat ini ya memang masih sebatas membuat kemasan atau main - main dengan powerclip, semoga ke depannya skill main Corel bisa bertambah. Mungkin saja nanti ke depannya bisa bikin usaha sendiri, who knows.
Nah terus kenapa milihnya Glimepiride? Gapapa sih, random aja milihnya.

Sunday, May 12, 2019

Epilogue : Young Forever



Epilogue : Young Forever.

MV ini dirilis pada 19 April 2016. Lagu ini adalah salah satu track list pada spesial album The Most Beautiful Moment in Life : Young Forever. Album ini adalah repackage dari dua seri sebelumnya yaitu The Most Beautiful Moment in Life Pt.1 dan The Most Beautiful Moment in Life Pt.2.
Untukku pribadi, karena memang aku suka K-POP lagu ini terkadang menjadi pengingat bahwa meskipun aku menyakiti diriku sendiri, meskipun aku terjatuh berulang kali, aku harus terus berlari mengejar mimpi dan harapanku.

Euphoria



I hear the far away ocean
Across the dream, over the horizon
I'm going to the place that's getting clearer
Take my hands now
You are the cause of my euphoria

Boy with Luv




Awal tahu tentang mereka, BTS di penghujung tahun 2017. Di kala masih menjadi pengguna Spotify Premium, tidak sengaja mendengarkan Mic Drop. Musik yang diberikan sangat easy listening. Mulai mencari tahu siapa mereka ketika perjalanan pulang ke Semarang. Sekilas artikel pada salah satu media berjudul "Begini Cara SUGA BTS Membungkam Haters". Dari berita itulah saya mulai menyelam ke platform Youtube. Ah ternyata sewaktu penampilan mereka di SBS Gayo, salah satu member yaitu SUGA ketika menyanyikan bagiaanya, dia sengaja menjauhkan mic dan diam tidak menyanyi. Ternyata ini cara dia membungkam haters yang terkadang memberi judgement bahwa mereka lip-sync. Dari situlah saya mulai tertarik dengan boyband ini. Dari agensi kecil yang awalnya dipandang sebelah mata oleh banyak orang sampai akhirnya menjadi sekarang ini. Menjadi artis global. Membawa pulang banyak piala, seperti pada lirik Mic Drop, another trophies, my hands carry 'em, too many that I can't even count 'em. Hal yang paling menyenangkan dari mereka adalah BTS tidak lupa dengan siapa yang mengantarkan mereka sampai berada di puncak. Ada barisan para ARMY (nama fandom BTS) yang ,menjadi pendukung utama mereka. Bahkan dalam setiap kemenangan, setiap speech mereka selalu menyebutkan ARMY. Karena cinta dari ARMY mereka sampai di posisi. That's my boy. Boy with Luv.

PERSONA


per·so·na
/ˌpərˈsōnə/
noun
the aspect of someone's character that is presented to or perceived by others.

Setiap orang memiliki dua sisi. Satu sisi adalah dirinya yang sebenarnya, sedangkan sisi lain adalah sisi yang ingin diterima oleh orang lain. Sisi lain inilah yang membuat orang tersebut terjebak menjadi orang lain. Kritis identitas.